Isi liburan anda dengan mengunjungi Nusa Tenggara Timur!!
Nikmatilah berbagai masakan khas NTT, tempat wisata yang nyaman serta budayanya...
Liburan yang takkan terlupakan hanya di Nusa Tenggara Timur!!
Selamat Berlibur!!
Designed by EZwpthemes
Converted into Blogger Templates by Theme Craft
Guru Agama ditatar Wawasan Multikultural
Dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Mamulak, Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya mengatakan bahwa kegiatan orientasi wawasan multikultural ini sangat penting untuk masyarakat NTT yang pluralistik.
Kondisi yang pluralistik ini, lanjut Gubernur Lebu Raya, di satu pihak merupakan kekayaan bangsa yang patut dibanggakan, tetapi juga menyimpan potensi konflik yang dapat mengancam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Sebut saja kasus Ambun, kasus Sampit, kasus Poso, konflik Aceh dan lainnya. Ini memperlihatkan bahwa kemajemukan itu bisa juga menjadi ancaman terhadap disintegrasi bangsa. Ini yang harus dicegah sedini mungkin," harap Lebu Raya.
Dikatakannya, pemerintah propinsi sangat respek terhadap kegiatan semacam ini. Pasalnya, acara tersebut memiliki nilai strategis dalam menanamkan benih-benih kerukunan dan multikulturalisme, demi terciptanya kehidupan masyarakat yang rukun, damai dan harmonis.
"Kami berharap agar nilai-nilai kerukunan dan multikultural itu terus menerus ditanamkan dan diinternalisasikan dalam diri setiap orang, agar sejak dini setiap orang memiliki sikap dan kepribadian yang toleran, yang cinta damai dan selalu menghargai perbedaan," ujar Lebu Raya.
Dia juga berharap setelah kegiatan itu, guru-guru dalam mengaplikasikannya di sekolah masing-masing. Dengan begitu, anak-anak lebih dini mendapatkan nilai-nilai plus dari kehidupan pluralistik warga daerah ini.
"Kalau sejak awal anak-anak telah memiliki nilai-nilai kebersamaan, nilai-nilai toleransi, cinta damai dan selalu menghargai perbedaan, maka nilai-nilai itu akan tercermin pada tingkahlaku mereka sehari-hari," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Biro Bina Kesejahteraan Rakyat Setprop NTT, Dr. Filemon da Lopez, M.S, dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Kepala Bagian (Kabag) Agama, Biro Kesra Setprop NTT, Drs. Muhammad Gaus, mengatakan, kegiatan itu bertujuan mengembangkan visi dan misi bagi para guru agama dalam membina kerukunan hidup beragama yang lebih dinamis.
Selain itu, lanjut dia, kegiatan ini juga dimaksudkan untuk menambah wawasan guru-guru agama agar dalam mengajar pendidikan agama, harus berwawasan multikultural.
"Peserta kegiatan ini sebanyak 50 orang yang terdiri dari guru-guru agama, baik yang beragama Katolik, kristen Protestan, Islam, Hindu/Budha, di tingkat SLTP dan SLTA," ujar Filemon. (kro)
Mata Pencaharian
Mata Pencarian dari pada masyarakat adalah Pertanian, disamping itu perternakan sebagai kerja sampingan yang dilaksanakan.
Agama dan Kepercayaan Setempat :
Nusa Tenggara Timur merupakan daerah kepulauan yang daratannya sangat kering dan tidak sesubur Nusa Tenggara Barat. Nusa Tenggara Timur memiliki beberapa pulau besar yakni Flores, Sumba, Alor, Roti, Sabu, dan Timor.
Propinsi Nusa Tenggara Timur didominir oleh Agama Kristen (Katolik dan Protestan) dan sebagian Agama Islam. Perkembangan Agama Katholik di sebarkan oleh Bangsa Portugis dan Agama Kristen Protestan di sebarkan oleh Bangsa Belanda.
Penyebaran Agama Islam masuk ke Nusa Tenggara Timur melalui pedagang dari Ternate menyebarkan Agama Islam melalui kabupaten Alor. Untuk wilayah Sumba melalui Nusa Tenggara Barat dan dari Pulau Flores melalui Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat.
Sedangkan untuk Agama Hindu dan Budha penyebarannya melalui pendatang yang melaksanakan tugas di Nusa Tenggara Timur.
Kondisi Geografis Nusa Tenggara Timur :
Wilayah (luas darat dan laut, jumlah pulau) :
Luas wilayah daratan 47.349,9 km2 dan luas wilayah lautan 200.000 km2. Jumlah pulau yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur 566 pulau dimana 42 pulau telah dihuni sedangkan 524 pulau tidak berpenghuni. Adapun pulau yang telah memiliki nama 246 pulau dan yang belum memiliki nama 320 pulau
Letak Geografis :
Provinsi Nusa Tenggara Timur terletak antara 80-120 Lintang Selatan dan 1180 - 1250 Bujur Timur
Batas Wilayah
Provinsi NTT dibagi atas 4 pulau yaitu Pulau Timor, Pulau Flores, Pulau Sumba dan Pulau Alor.
Iklim (curah hujan, suhu, dan kelembaban)
Seperti halnya di tempat lain di Indonesia, di Nusa Tenggara Timur dikenal 2 musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Pada bulan Juni - September arus angin berasal dari Australia dan tidak banyak mengandung uap air sehingga mengakibatkan musim kemarau. Sebaliknya pada bulan Desember-Maret arus angin banyak mengandung uap air yang berasal dari Asia dan Samudera Pasifik sehingga terjadi musim hujan.Keadaan Iklim | Rata-Rata |
Suhu (ÂșC) | 26,7 |
Kelembaban Udara (%) | 77,3 |
Curah hujan (mm/th) | 265,9 |
Kecepatan Angin (Knot) | 3,6 |
Ayam hutan adalah nama umum bagi jenis-jenis ayam liar yang hidup di hutan. Dalam bahasa jawa disebut dengan nama ayam alas, dalam bahasa madura ajem alas, dan dalam bahasa Inggris junglefowl; semuanya merujuk pada tempat hidupnya dan sifatnya yang liar.
Ayam-ayam ini dari segi bentuk tubuh dan perilaku sangat serupa dengan ayam-ayam peliharaan, karena memang merupakan leluhur dari ayam peliharaan. Jantan dengan betina berbeda bentuk tubuh, warna dan ukurannya. Ayam hutan jantan memiliki bulu yang berwarna-warni dan indah, berbeda dengan ayam betinanya yang cenderung berwarna monoton dan kusam.
Cendana, atau cendana wangi, merupakan pohon penghasil kayu cendana dan minyak cendana. Kayunya digunakan sebagai rempah-rempah, bahan dupa, aromaterapi, campuran parfum, serta sangkur keris (warangka). Kayu yang baik bisa menyimpan aromanya selama berabad-abad. Konon di Sri Lanka kayu ini digunakan untuk membalsam jenazah putri-putri raja seja abad ke-9. Di Indonesia, kayu ini banyak ditemukan di Nusa Tenggara Timur, khususnya di Pulau Timor, meskipun sekarang ditemukan pula di Pulau Jawa dan pulau-pulau Nusa Tenggara lainnya.
Cendana adalah tumbuhan parasit pada awal kehidupannya. Kecambahnya memerlukan pohon inang untuk mendukung pertumbuhannya, karena perakarannya sendiri tidak sanggup mendukung kehidupannya. Karena prasyarat inilah cendana sukar dikembangbiakkan atau dibudidayakan.
Kayu cendana wangi (Santalum album) kini sangat langka dan harganya sangat mahal. Kayu yang berasal dari daerah Mysoram di India selatan biasanya dianggap yang paling bagus kualitasnya.
Kayu cendana dianggap sebagai obat alternatif untuk membawa orang lebih dekat kepada Tuhan. Minyak dasar kayu cendana, yang sangat mahal dalam bentuknya yang murni, digunakan untuk menghilangkan rasa cemas.
Pohon kayu putih terdapat secara alami di daerah Asia Tenggara, yang tumbuh di dataran rendah atau rawa tetapi jarang ditemukan di daerah pegunungan. Tanaman kayu putih yang tumbuh di rawa-rawa mempunyai komposisi kimia yang berbeda dengan yang terdapat pada dataran rendah. Tanaman yang tumbuh di rawa-rawa mempunyai kadar sineol yang rendah, bahkan ada yang tidak mengandung sineol, sehingga tanaman kayu putih yang tumbuh di rawa-rawa tidak mempunyai nilai ekonomi.
Tanaman kayu putih dapat tumbuh di daerah yang mengandung air garam, angin bertiup kencang, kering dan berhawa sejuk. Dengan kondisi diatas maka tanaman ini dapat juga ditanam didaerah pantai dan pegunungan.
Karena dapat tumbuh di daerah yang tandus, maka penanaman kayu putih selain untuk mendapatkan minyaknya, dapat juga digunakan untuk mencegah erosi pada tanah yang gundul.
Pantai mali berada di desa kabola kecamatan teluk mutiara dengan jarak 10 KM dari kota kalabahi. Pantai ini menyajikan air yang tenang dengan pasir putih dan taman wisata alam laut yang indah serta rimbunan pohon kelapa yang syarat berbuah.
Dari pantai ini dapat dilihat pulau Sika yang sangat indah dan terdapat sebuah kuburan tua dan keramat. Objek ini dapat dijangkau dengan angkutan umum dengan intensitas sedang, ojek mobil probadi atau sewaan.
Dari pantai mali sekitar 3 km dapat dilihat suatu pemandangan alam hutan nostalgia dimana para pengunjungnya diberikan anakan tanaman untuk ditanam sekitar lokasi dengan mencantumkan namanya pada pohon tersebut. Pada hutan ini juga terdapat sebuah mata air yang sejuk dibawah rerimbunan pohon kenari dan cendana yang indah.
http://www.nttprov.go.id/ntt_09/index.php?hal=wisalor
TARI HOPONG | Asal tarian : Helong Hopong adalah sebuah upacara tradisional masyarakat Helong yang mengijinkan para petani untuk menuai atau panen di ladang pertanian. Upacara Hopong adalah suatu aktivitas yang dilakukan oleh para petani dalam bentuk doa bersama sebagai ungkapan rasa syukur dan terima kasih kepada Tuhan dan nenek moyang. Upacara Hopong dilakukan pada masa panen disuatu rumah yang ditentukan bersama dan dihadiri oleh tua-tua adat serta lapisan masyarakat. Tarian ini juga menggambarkan kehidupan bersama nilai religius, gotong royong. Musik pengiring gendang, tambur, gong | |
TARI MANEKAT (TEMPAT SIRI) | Asal tarian : Kabupaten TTS Menurut masyarakat Dawan dalam kehidupan adat istiadatnya sapaan selalu ditandai dengan siri pinang. Siri pinang merupakan lambang penghormatan untuk memberikan harkat dan martabat seseorang. | |
TARI PEMINANGAN | Asal tarian : Kabupaten TTU Tarian ini menggambarkan bentuk peminangan ala orang dawan di Kabupaten Timor Tengah Utara. Peminangan dapat juga diartikan sebagai suatu ungkapan perasaan cinta yang tulus.ungkapan kepolosan hati antara sepasang kekasih yang hendak mengikat kasih.Suatu ungkapan bahwa kehadiran dari seseorang diterima dengan sepenuh hati, dengan tangan terbuka. Tarian ini juga melambangkan penyambutan, penghormatan atas kehadiran seorang tamu istimewa yang mendatangi tempat mereka. | |
TARI LIKURAI | Asal tarian : Kabupaten Belu Dalam masyarakat Belu tari Likurai merupakan tari yang dibawakan oleh gadis-gadis / ibu-ibu untuk menyambut tamu-tamu terhormat atau pahlawan yang pulang dari medan perang. | |
TARI DODAKADO | Asal tarian : Kabupaten Alor Tarian yang berasal dari permainan rakyat ini Alor ini menggambarkan keceriaan muda-mudi pada saat acara-acara pesta adat. Yang menarik dari tarian ini adalah ketangkasan muda-mudi dalam berlompat-lompat diatas permainan bambu. | |
TARI TEOTONA | Asal tarian : Kabupaten Rote Ndao Tarian ini berasal dari kerajaan Oenale di Rote. Tarian ini termasuk tarian sacral dalam menyambut kaum pria yang kembali dari medan perang. Pria dan wanita bersama-sama menunjukan kegembiraannya dengan menari secara ekspresif. | |
TARI LEDO HAWU | Asal tarian : Kabupaten Kupang/ Sabu Tarian ini biasa dibawakan pada saat upacara kematian kepala adat, dengan maksud mengusir setan ditengah jalan, agar perjalanan arwah kehadapan pencipta tidak dihalangi. Istilah lain dari tari ini dapat dikatakn sebagai penyapu ranjau. | |
TARI LEKE | Asal tarian : Kabupaten Sikka Tari ini mengambarkan pesta para masyarakat etnis Sikka Krowe sebagai ungkapan syukur atas keberhasilan. Biasanya ditarikan pada waktu malam hari yang diiringi musik gong waning dengan lantunan syair-syair adat. | |
TARI POTO WOLO | Asal tarian : Kabupaten Ende Fungsi tari ini biasa digunakan untuk menjemput para tamu agung, atau seorang kepala suku yang diangkat secara adat. Poto artinya mengangkat atau menjunjung kebesarannya; Wolo artinya gunung atau bukit. | |
WASA WOJORANA | Asal tarian : Kabupaten Manggarai Tarian ini biasanya dilaksanakan pada upacara adat menjelang padi lading menguning. Wasa Wojarana menggambarkan luapan rasa gembira , dengan meilhat bulir-bulir padi lading yang menjanjikan dan sebagi ungkapan terimakasih kepada pencipta dan sekaligus memohon agar panen tidak gagal akibat bencana alam dan ancaman hama. Tarian ini ditampilkan ditampilkan dengan irama pelan dan cepat . | |
TARI TOGADU | Asal tarian : Kabupaten Ngada Todagu menggambarkan keperkasaan pemuda Nage Keo dalam berperang dan membangkitkan senmangat patriotisme. Tarian ini diiringi oleh bambu dan tambur. | |
TARI KANDINGANGU | Asal tarian : Kabupaten Sumba Timur Pada zaman dahulu Kandingangu ditarikan pada upacara adata tradisional untuk memohon kehadiran pencipta alam semesta (dewa-dewi). Namun masa kini tari ini biasa dipentaskan saat menyambut tamu agung atau dalam acara ramah tamah. | |
TARI YAPPA IYA | Asal tarian : Kabupaten Sumba Barat Tari ini menggambarkan kegiatan masyarakat Mbarambanja dalam kegiaatanya menangkap ikan. | |
TARI HEDUNG BUHU LELU | Asal tarian : Kabupaten Lembata Suatu kegiatan kekerabatan penghalusan kapas yang telah dipisahkan dari bijinya. Pekerjaan ini biasanya dilakukan oleh perempuan, baik itu ibu-ibu maupun gadis-gadis dan aktivitas ini merupakan suatu kerajinan rumah tangga. |
ALAT MUSIK
ALAT MUSIK TIUP
FOY DOA
FOY PAY
Alat musik tiup dari bambu ini dahulunya berfungsi untuk mengiringi lagu-lagu tandak seperti halnya musik Foy Doa.
Dalam perkembangannya waditra ini selalu berpasangan dengan musik Foy Doa. Nada-nada yang diproduksi oleh Foy Pai : do, re, mi, fa, sol.
| Umumnya seluruh kabupaten yang ada di NTT memiliki instrumen suling bambu, seperti di Sumba terdapat suling hidung. Namanya demikian karena suling ini ditiup dari hidung.Orkes suling ini terdiri dari suling pembawa melodi (suling keil), dan suling pengiring yang berbentuk silinder yaitu, suling alto, tenor, dan bass. Suling pengiring ini terdiri dari 2 bambu yang berbentuk silinder yaitu, bambu peniup berukuran keil dan bambu pengatur nada berbentuk besar. |
HEO
Alat gesek (heo) terbuat dari kayu dan penggeseknya terbuat dari ekor kuda yang dirangkai menjadi satu ikatan yang diikat pada kayu penggesek yang berbentuk seperti busur (dalam istilah masyarakat Dawan ini terbuat dari usus kuskus yang telah dikeringkan). Alat ini mempunyai 4 dawai, dan masing-masing bernama :
- dawai 1 (paling bawah) Tain Mone, artinya tali laki-laki
- dawai 2 Tain Ana, artinya tali ana
- dawai 3 Tain Feto, artinya tali perempuan
- dawai 4 Tain Enf, artinya tali induk
Tali 1 bernada sol, tali 2 bernada re, tali tiga bernada la dan tali 4 bernada do.
KETADU MARA
Alat musik petik dua dawai yang biasa digunakan untuk menghibur diri dan juga sebagai sarana menggoda hati wanita. Alat musik ini dipercayai pula dapat mengajak cecak bernyanyi dan juga suaranya disenangi makluk halus.
SOWITO
Alat musik pukul dari bambu dari Kabupaten Ngada. Seruas bambu yang dicungkil kulitnya berukuran 2 cm yang kemudian diganjal dengan batangan kayu kecil. Cungkilan kulit bambu ini berfungsi sebagai dawai. Cara memainkan dipukul dengan sebatang kayu sebesar jari tangan yang panjangnya kurang dari 30 cm. Sertiap ruas bambu menghasilkn satu nada. Untuk keperluan penggiringan, alat musik ini dibuat beberapa buah sesuai kebutuhan.
ALAT MUSIK BUNYI-BUNYIAN
THOBO
Alat musik tumbuk dari bambu ini berasal Kabupaten Ngada. Seruas Bambu betung yang buku bagian bawahnya dibiarkan, sedangkan bagian atasnya dilubangi. Ara memainkannya ditumbuk ke lantai atau tanah (seperti menumbuk padi). Alat musik ini berfungsi sebagai bass dalam mengiringi musik Foy doa.
http://www.nttprov.go.id
Baumata adalah sebuah desa yang terletak 16 Km dari Kota Kupang atau 6 Km Arah Timur dari Bandara El Tari kupang, tepatnya di Kecamatan Kupang Tengah yang merupakan salah satu tempat rekreasi/objek wisata yang cukup dikenal dan ramai dikunjungi orang.
Sebagai tempat rekreasi, selain terdapat Hutan Alam yang merupakan obyek wisata alam (Eco Tourist), Baumata terkenal juga dengan sumber mata air alamiah yang bersih dan segar. Saat ini Perusahaan air Aquamor yang telah mengekspor air mineralnya keberbagai daerah di NTT mengambil air dari sumber air Baumata. Demikian Juga dengan PDAM Kupang yang merupakan sumber air utama bagi Kota Kupang mendapatkan suplay air dari Sumber Air Baumata.
Daya tarik yang menonjol yang dimiliki obyek wisata alam Baumata adalah Kolam Renangnya baik bagi orang dewasa dan anak-anak peninggalan sejarahnya/situs yaitu gua alam yang cukup menarik dengan stalaktit dan stalakmit, berjarak ± 250 meter dari kolam renang. Masyarakat menyebutnya “Gua Jepang” yang merupakan bekas peninggalan Tentara Jepang sebagai tempat persembunyian selama perang dunia ke II
Selain menikmati pemandangan alamnya dengan udara yang sejuk, didekat kolam renang itu juga terdapat kolam alam yang dihiasi dengan bunga teratai sebagai tempat perlindungan beberapa habitat air tawar seperti jenis-jenis ikan dan udang. Juga saat ini oleh pihak pengelola, kolam tersebut telah dibudidayakan beberapa jenis ikan yang potensial untuk dikonsumsi antara lain : Ikan Bandeng, Tawes dan Ikan Mas.
Baumata merupakan salah satu tempat rekreasi dan wisata alam yang cukup menarik minat banyak orang. Kegiatan yang dapat dilakukan selain menikmati pemandangan alam dengan udaranya yang sejuk, berkemah, kegiatan fotografi, kebudayaan tradisional masyarakat yaitu “Tarian Hering” yang biasa ditarikan untuk menyambut para pembesar atau Tamu Agung.
Lokasi wisata ini hanya dibuka pada Hari Jumat, Sabtu dan Minggu atau pada hari libur lainnya. Terutama pada pada hari libur obyak wisata akan dikunjungi oleh banyak pengunjung yang berdatangan dari kota KUpang maupun daerah sekitarnya.
Telah tersedia tempat parkir, kamar ganti, Toilet, Warung makan.
Hutan Camplong merupakan hutan wisata dengan pemandian alamnya yang indah dan sejuk, karena terletak di kaki Gunung Fatuleu. Hutan wisata ini banyak didiami jenis satwa yang dilindungi. Di Hutan Camplong juga banyak terdapat sumber daya alam, seperti sumber mata air, kolam renang alami, aneka jenis flora seperti kayu merah, pinus, lontar, eucalyptus, dan beragam jenis fauna seperti kera, ayam hutan, tupai, kuskus, dan burung (nuri, kakaktua, merpati, puyuh, bangau, elang, tekukur, beo).
Di setiap akhir pekan, yakni Jumat hingga hari Minggu, hutan wisata ini banyak dikunjungi oleh warga kota Kupang. Mayoritas pengunjung adalah keluarga yang mengajak anak-anak mereka yang berusia dikisaran 7-12 tahun.
Kawasan hutan Camplong memiliki penangkaran buaya, rusa timor dan ular sanca. Di kawasan ini juga dapat ditemui berbagai hewan endemik, seperti rusa timor, burung kakak tua berbahu hijau kekuningan (Olive-shouldered Parrot) dan merpati berpunggung hitam (Black-backed Fruit-Doves). Sedangkan flora endemik yang dapat ditemukan adalah kayu cendana (Santalun Album). Selain itu terdapat pula berbagai goa buatan, peninggalan Jepang semasa perang dunia kedua. Gua ini mengandung nilai sejarah karena menjadi tempat persembunyian pasukan Jepang ketika diserbu oleh warga yang tinggal di sekitar Hutan Camplong.
Batas-batas wilayah :
NTT merupakan wilayah kepulauan yang terdiri dari 566 pulau, 432 pulau diantaranya sudah mempunyai nama dan sisanya sampai saat ini belum mempunyai nama. Diantara 432 pulau yang sudah bernama terdapat 4 pulau besar: Flores, Sumba, Timor dan Alor (FLOBAMORA) dan pulau-pulau kecil antara lain: Adonara, Babi, Lomblen, Pamana Besar, Panga Batang, Parmahan, Rusah, Samhila, Solor (masuk wilayah Kabupaten Flotim/ Lembata), Pulau Batang, Kisu, Lapang, Pura, Rusa, Trweng (Kabupaten Alor), Pulau Dana, Doo, Landu Manifon, Manuk, Pamana, Raijna, Rote, Sarvu, Semau (Kabupaten Kupang/ Rote Ndao), Pulau Loren, Komodo, Rinca, Sebabi, Sebayur Kecil, Sebayur Besar Serayu Besar (Wilayah Kabupaten Manggarai), Pulau Untelue (Kabupaten Ngada), Pulau Halura (Kabupaten Sumba Timur, dll. Dari seluruh pulau yang ada, 42 pulau telah berpenghuni sedangkan sisanya belum berpenghuni. Terdapat tiga pulau besar, yaitu pulau Flores, Sumba dan Timor, selebihnya adalah pulau-pulau kecil yang letaknya tersebar, komoditas yang dimiliki sangat terbatas dan sangat dipengaruhi oleh iklim. Luas wilayah daratan 47.349,90 km2 atau 2,49% luas Indonesia dan luas wilayah perairan ± 200.000 km2 diluar perairan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI).
http://id.wikipedia.org/wiki/Nusa_Tenggara_Timur
No. | Kabupaten/Kota | Ibu kota |
---|---|---|
1 | Kabupaten Alor | Kalabahi |
2 | Kabupaten Belu | Atambua |
3 | Kabupaten Ende | Ende |
4 | Kabupaten Flores Timur | Larantuka |
5 | Kabupaten Kupang | Kupang |
6 | Kabupaten Lembata | Lewoleba |
7 | Kabupaten Manggarai | Ruteng |
8 | Kabupaten Manggarai Barat | Labuan Bajo |
9 | Kabupaten Manggarai Timur | Borong |
10 | Kabupaten Ngada | Bajawa |
11 | Kabupaten Nagekeo | Mbay |
12 | Kabupaten Rote Ndao | Baa |
13 | Kabupaten Sabu Raijua | Seba |
14 | Kabupaten Sikka | Maumere |
15 | Kabupaten Sumba Barat | Waikabubak |
16 | Kabupaten Sumba Barat Daya | Tambolaka |
17 | Kabupaten Sumba Tengah | Waibakul |
18 | Kabupaten Sumba Timur | Waingapu |
19 | Kabupaten Timor Tengah Selatan | Soe |
20 | Kabupaten Timor Tengah Utara | Kefamenanu |
21 | Kota Kupang | Kupang |